Pages

Tuesday, March 22

"THE BEST LOVE" - most saddest song for the best love

THIS IS THE BEST SONG REMAKE EVER!

2AM baru-baru ini merilis Remake lagu Fukuyama Masaharu yang berjudul "BEST LOVE". Lagu ini ditujukan untuk menghibur para korban gempa dan tsunami di Jepang. so, what's so special about this song?.

Saturday, March 19

hasil renungan 3 jam Samarinda-Bontang ^^

March 19th 2011. 12:14 AM.

Hey world!

Sudah lewat tengah malam di kota kecil ku, Bontang..

Belum bisa memejamkan mata untuk memasuki dunia luas yang disebut mimpi itu, otak yang kecil dihadapan-Nya tetap saja memikirkan beberapa hal. Memikirkan tentang apa postingan saya kali ini. Hehehe



Walaupun lelah setelah perjalanan yang kali ini memakan waktu 3 jam dari Samarinda ke Bontang, dengan bus yang SubhanAllah sangat dibawah standar untuk penumpang yang sangat diutamakan keselamatannya, tapi tetap saja masih enggan untuk berteman dengan kasur. Akal saya masih bermain, masih melakukan aktivitas yang memang selayaknya ia lakukan. Berfikir.

Dalam perjalanan ke Bontang tadi, sekali lagi Ia masih memperkenankan saya melihat salah satu kreasinya. Kombinasi dari berbagai kreasi yang telah Ia ciptakan. Bulan, cahaya matahari yang dipantulkan oleh bulan, langit dan benda-bendanya, serta hamparan pepohonan di hutan sepanjang jalan. Ya, kreasi fantastis itu menciptakan sebuah pemandangan yang sangat langka dalam hidup saya. Untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya melihat hutan yang selayaknya gelap di malam hari. Di bumi Ia perkenankan saya melihat hutan yang tak gelap itu, dan ketika mendongak ke atas, maka dapat saya lihat hamparan langit luas… terisikan oleh bintang-bintang, namun bintang-bintang tersebut kurang terpancarkan sinarnya. Sinar bintang-bintang tersebut kalah telak dari pantulan cahaya matahari yang ditampilkan si Bulan :)

SUBHANALLAH. Tetap bertasbih. Memuji Ia dan kebesaran-Nya.

Hal itu membuat saya berfikir, betapa indahnya Sang Pencipta itu, melebihi apa yang telah Ia ciptakan. Fikiran itu membawa saya kepada hal lain. Saya mulai berfikir tentang segala nikmat yang telah Ia berikan kepada umat-Nya. Saya mulai berfikir tentang kehidupan saya sendiri. Tentang rasa yang telah Allah titipkan kepada saya, tentang takdir yang saya jalani ini, tentang segala keputusan yang telah saya ambil, dan segala akibat yg telah saya dapatkan.

Saya mencoba mensyukuri semua itu. Dan saya pun tersenyum, serasa ada kelegaan tersendiri dibalik rasa syukur itu. Dan kalimat “sesungguhnya semua akan indah bila kita mampu mensyukuri” pun terbersit. Kalau saja kita mampu untuk berfikir positif tentang suatu hal, memikirkan kebaikan-kebaikan dari suatu ciptaan, dan selalu berprasangka baik kepada Sang Pencipta, maka hidup kita tentu saja akan indah, dan kita pun tidak merasa berat untuk menjalani hidup.

Allah menciptakan sesuatu untuk makhluk-Nya manfaatkan. Tidak ada satu pun di dunia ini yang sia-sia, bahkan kotoran sekalipun. Lalu mengapa terkadang kita masih merasa “kesialan”? atau apa yang kita sebut dengan “ketidak-beruntungan”?.
Menurut pemikiran saya, di dunia ini tidak ada yang namanya “KESIALAN”, ataupun “KETIDAK-BERUNTUNGAN”, yang ada hanya “NIKMAT” dan “MUSIBAH”. Itu semua tergantung dari sisi mana kita menilai sesuatu. Kita mengira bahwa kita ini sial, karena melihat apa yang orang lain dapatkan bukan? Mengatakan bahwa kita ini tidak beruntung karena melihat orang lain mendapatkan nikmat-Nya pada saat itu sedangkan kita tidak?.

Mari kita rubah mindset kita, hanya untuk mendapatkan hidup yang lebih indah, melegakan, dan tentram, kita hanya butuh untuk mengubah mindset kita. Pola berfikir kita. Cobalah untuk berfikir bahwa ada yang lebih tidak-beruntung dibanding kita, dan cobalah untuk mensyukuri segala hal yang telah kita dapatkan.

Contohnya saja; saya gak bisa nonton 2PM ketika manggung di Jakarta, at first, saya merasa kalau semua ini tidak adil, kenapa harus datangnya ke Jakarta? Kenapa tiketnya mahal? Kenapa Samarinda jauuuuuuuuuuuuuh sekali dari Jakarta?. Saya mulai menyalahkan takdir Tuhan, dan terus berkata “ah… kenapa sih saya harus ada disini, ga disana aja?”. Namun, seberapa banyak pun keluhan saya, toh Allah kan hanya mengabulkan do’a, bukan keluhan-keluhan saya -___- .
Saya pun mulai merenung, berfikir bahwa 2PM manggung di Jakarta 19 maret ini bukanlah waktu yang terbaik buat bertemu mereka, Jakarta bukanlah tempat terbaik untuk bertemu 2PM, dan saya meyakini bahwa Allah telah menyiapkan YANG TERBAIK dan PANTAS untuk saya. Kemudian saya berfikir lagi, seandainya saya memang punya biaya untuk melakukan keinginan saya (nonton 2PM manggung), toh biaya yang saya punya itu PASTI jauuuuuuuuuuhhhh lebih berguna di berbagai bidang, baik di bidang akademik, kemanusiaan, bahkan tarik suara (?). hahahaha

Dari saat itu pun, saya mengikhlaskan apa yang saat ini belum bisa saya raih ^^ & tetap meminta yang terbaik dari Allah SWT :)

Jujur saja, saya jarang sekali meminta hal yang spesifik dari Allah SWT… dalam setiap do’a selalu saya selipkan frase “YANG TERBAIK”. Mungkin hal ini pula yang menyebabkan saya berfikir bahwa apa yg belum saya raih saat ini bukanlah hal yang terbaik menurut-Nya. Saya selalu percaya pada-Nya, saya percaya setiap janji-Nya, dan saya yakin kalau Ia memang akan memberikan yang terbaik, dan saya pun menerima bahwa apa yang telah saya dapatkan adalah yang terbaik dari-Nya…

Orang tua yang sempurna, sahabat-sahabat yang terbaik, teman-teman yang terbaik, kalaupun dulu sempat ada teman-teman yang tidak baik, sesungguhnya Allah hendak memberikan PELAJARAN YANG TERBAIK dari hal itu, mengajarkan kita untuk pandai memilih kawan, berkawan dengan baik, dan mencari kawan yang lebih, lebih, dan lebih baik lagi… sehingga sampailah kita pada suatu titik yang TERBAIK.

Demikianlah postingan BENAR saya kali ini, semoga berkenan di hati dan jantung pembaca… dan sekali lagi, ucapkanlah HAMDALAH karena anda masih diberi kesempatan membaca tulisan ini… dan selagi ada kesempatan, harap di beri saran atau pun kritik hehehehe~

Wassalam.